Tumbuh dari Sisa: Gerakan Berkebun Zero Waste di Perkotaan
Selasa, 25 Maret 2025 17:07 WIB
Kampanye "Tumbuh dari Sisa" hadir untuk mengajak masyarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan, agar mulai berkebun dari sisa dapur.
Di tengah meningkatnya jumlah sampah dan perubahan iklim, gaya hidup zero waste menjadi salah satu solusi yang semakin populer. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2023,Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah per tahun, dengan 40% diantaranya merupakan sampah organik. Sayangnya, sebagian besar limbah ini berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), menyebabkan emisi gas rumah kaca yang memperburuk pemanasan global.
Kampanye "Tumbuh dari Sisa" hadir untuk mengajak masyarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan, agar mulai berkebun dari sisa dapur. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi limbah organik tetapi juga menciptakan ruang hijau yang bermanfaat bagi lingkungan.
Mengapa Berkebun Zero Waste?
Setiap hari, rumah tangga menghasilkan limbah organik seperti sisa sayuran, kulit buah, ampas kopi, dan cangkang telur. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Waste4Change, sekitar 50% sampah rumah tangga bisa dikomposkan dan dimanfaatkan kembali sebagai pupuk alami. Namun, rendahnya kesadaran masyarakat menyebabkan sebagian besar sampah ini berakhir di TPA dan menjadi penyumbang gas metana yang berbahaya bagi lingkungan.
Dengan menerapkan konsep zero waste gardening, sisa dapur dapat diolah kembali menjadi pupuk alami atau media tanam yang kaya nutrisi. Metode ini sangat cocok bagi mereka yang ingin berkebun di lahan terbatas, baik di apartemen maupun rumah kecil di perkotaan.
Langkah Mudah Memulai Berkebun Zero Waste
1. Buat Kompos dari Sisa Dapur
Kumpulkan kulit buah, ampas teh dan kopi, serta sisa sayuran untuk dijadikan pupuk kompos. Berdasarkan riset dari Jurnal Pertanian Berkelanjutan (2022), penggunaan kompos alami dapat meningkatkan kesuburan tanah hingga 40% lebih baik dibandingkan pupuk kimia.
2. Gunakan Wadah Bekas Sebagai Pot
Alih-alih membeli pot baru, memanfaatkan botol plastik, kaleng bekas, atau ember yang tidak terpakai untuk menanam berbagai jenis tanaman. Konsep upcycling seperti ini telah diterapkan di berbagai komunitas urban farming di dunia, termasuk di Singapura dan Jepang.
3. Tanam dari Biji atau Sisa Sayuran
Beberapa jenis sayuran seperti kangkung, bayam, daun bawang, dan selada dapat tumbuh kembali dari sisa batangnya. Menurut penelitian Food and Agriculture Organization (FAO), teknik ini tidak hanya mengurangi limbah makanan tetapi juga dapat menghemat biaya belanja sayuran hingga 30%.
4. Manfaatkan Teknik Hidroponik atau Vertikal Garden
Jika tidak memiliki lahan luas, hidroponik atau taman vertikal bisa menjadi solusi praktis untuk berkebun di area terbatas. Beberapa komunitas seperti Kebun Kumara dan Kertabumi Recycling Center sudah menerapkan konsep ini dan berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berkebun urban.
Manfaat Berkebun Zero Waste
1. Mengurangi limbah organik yang berakhir di TPA, membantu mengatasi permasalahan sampah perkotaan.
2. Menghemat pengeluaran rumah tangga, terutama untuk konsumsi sayuran sehari-hari.
3. Meningkatkan kualitas udara dan estetika rumah dengan kehadiran tanaman hijau yang berfungsi sebagai penyaring polusi.
4. Memberikan edukasi lingkungan kepada keluarga dan komunitas sekitar, menciptakan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Dukung Kampanye "Tumbuh dari Sisa"
Kampanye "Tumbuh dari Sisa"hadir di Instagram dan TikTok untuk membagikan informasi seputar urban gardening, kompos organik, dan teknik berkebun ramah lingkungan. Dengan konten edukatif yang mudah diikuti, masyarakat dapat belajar bagaimana mengolah sisa dapur menjadi kebun mini yang bermanfaat.
Bergabunglah dalam gerakan ini dengan mengikuti media sosial kami dan mulai berkebun dari sisa dapurmu. Bersama-sama, kita bisa menciptakan perubahan nyata menuju masa depan yang lebih hijau!
Referensi:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 2023. Laporan Pengelolaan Sampah Nasional.
Waste4Change, 2023. Studi Limbah Rumah Tangga di Indonesia.
Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 2022. Dampak Penggunaan Kompos terhadap Kesuburan Tanah.
Food and Agriculture Organization (FAO), 2021. Urban Farming and Food Security.
Studi Komunitas Kebun Kumara dan Kertabumi Recycling Center, 2023.
*) Tulisan ini merupakan tugas mata kuliah Big Data Analytic dengan dosen pengampu Rachma Tri Widuri S.Sos., M.Si

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Tumbuh dari Sisa: Gerakan Berkebun Zero Waste di Perkotaan
Selasa, 25 Maret 2025 17:07 WIB
Analisis Strategi Kampanye Promosi Multimedia dalam Film Late Night
Senin, 3 Maret 2025 14:24 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler